Dia berdiri di sana, beberapa meter di hadapanku, bersama teman-temannya. Dia berdiri bersama teman-temannya, dengan botol air mineral dingin di genggaman tangannya. Dia asyik berbicara dengan teman-temannya, sambil sesekali tertawa karena lelucon yang dilontarkan salah seorang temannya.
Aku berdiri di sini, beberapa meter dari hadapannya, bersama teman-temanku. Aku berdiri bersama teman-temanku, dengan buku-buku yang kudekap di dadaku. Aku asyik mengamati dia, selagi teman-temanku asyik membicarakan materi yang diberikan guruku barusan.

Kugelengkan kepalaku. Mana mungkin aku melakukan hal seperti itu?
"Tar, ayo. Sebentar lagi masuk kelas,"
Ya, aku tidak mungkin melakukan hal gila itu. Hal gila yang menurutku solusi paling cerdas agar dia tahu aku ada di dunia ini. Agar dia tahu ada seseorang sepertiku yang mengagumi dia, mengamati dia dari kejauhan seperti ini, bahkan jika aku harus berpapasan dengannya. aku bisa menyapanya Di satu sisi aku lelah hanya bisa memimpikan dia di malam-malamku, karna hanya di dalam mimpi saja dia mengenalku, dia tersenyum padaku. Namun di sisi yang lain aku tahu, itulah cara terbaik untuk berkenalan dengannya, untuk lebih dekat dengannya. Dengan bermimpi.

Love,
R.I.L
R.I.L
0 komentar:
Posting Komentar