Rabu, 22 Desember 2010

3 Huruf : I B U

Aku terbangun pagi ini, lebih pagi daripada hari-hari biasanya. Kuusap wajahku dan mendapati sekarang masih pukul 3 dini hari. Aku pergi ke kamar mandi, membasuh wajahku dan kembali lagi ke kamarku. Saat melewati musholla rumah, ada seseorang yang tengah bersujud kemudian duduk bersimpuh, lengkap dengan mukenah putihnya. Itu Ibuku. Beliau tengah mengerjakan shalat malam. Berdoa untuk keselamatan dirinya, berdoa untuk keselamatan keluarganya, termasuk keselamatanku. Beliau berdoa memohon ampun untuk segala dosa dan kekhilafannya, termasuk memohon ampunkan dosa dan kekihalafan keluarganya, termasuk dosa dan kekhilafanku. Beliau berdoa agar Allah senantiasa memberikan rezekinya untuk keluarga kami, berdoa agar selalu diberikan perlindungan, dan senantiasa berada di jalanNya.

Aku kembali ke dalam kamar, tidak melanjutkan tidur, namun terus memikirkan apa yang baru saja aku lihat. Ibu, dengan segala aktivitasnya sebagai Guru, yang memaksanya harus bangun lebih pagi daripada ibu-ibu rumah tangga lainnya (yang tidak bekerja). Shalat Shubuh, berbelanja di pagi buta, membangunkan aku, ayahku dan kakakku untuk Shalat Shubuh dan kemudian sudah sibuk di dapur menyiapkan sarapan pagi untuk kami semua. Aku paling suka dengan teh buatan Ibuku. Teh manapun tak akan pernah menyamai teh buatan Ibuku. Teh yang lain tidak dibuat dengan kasih sayang dan ketulusan seperti Ibuku.


Setelah menyiapkan sarapan untuk kami, beliau pun bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, melaksanakan kewajibannya sebagai Guru SD. Bertemu dengan anak-anak kecil yang siap mendapat ilmu dari Ibuku. Aku sendiri tak pernah menyaksikan secara langsung bagaimana cara Ibuku mengajar anak-anak SD yang pasti sangatlah ramai dan sedikit tidak diatur. Melihat reaksi teman-teman SMP dan SMA-ku yang pernah menjadi muridku, Ibuku mungkin termasuk salah satu guru favorit bagi mereka. Benar-benar semakin membuatku penasaran seperti apa beliau saat mengajar di kelas.


Beliau pulang ke rumah saat siang hari, bahkan sore hari saat di sekolah beliau harus memberikan tambahan kepada muridnya. Aku selalu ingat, saat aku, kakakku dan ayahku sudah tiba di rumah lebih dahulu, selalu membukakan pintu pagar untuk Ibuku dan bertanya, “Dapat jajan apa, bu?” Ya ya, kami memang keluarga yang selalu kelaparan. Hehe, tapi Ibuku hampir setiap hari membelikan kami makanan, entah itu hanya sekedar roti, bakso ataupun rujak. Di balik kesibukannya bekerja setiap hari, beliau tak pernah melupakan keluarganya.

Aku bangga mempunyai sosok Ibu seperti Ibuku. Ibuku tak sama seperti ibu-ibu lain yang bisa meluangkan waktunya tiap sore hanya untuk sekedar berbagi cerita. Ibuku selalu di rumah, membersihkan rumah, ataupun hanya sekedar menonton TV. Aku mungkin bukanlah sosok anak yang baik untuk ibuku, yang seringkali tidak memperhatikan kala beliau menyuruhku mengerjakan sesuatu. Ya, aku tidak sempurna. Aku berharap, dengan menuliskannya di catatan ini, aku bisa menjadi anak yang berbakti untuk kedua orangtuaku, terutama Ibuku.


Seringkali kata-katanya menyakitkanku, membuatku menangis dan enggan bertemu dengannya. Tapi di balik itu semua, aku tahu, Ibu hanya ingin mendidikku, mengajarkanku hal-hal yang baik, merawatku dan membuatku menjadi pribadi yang lebih baik. Seringkali aku merasa sedih saat di kos, jauh dari rumah, memikirkan bahwa ibuku hanya bertiga dengan ayah dan kakakku. Lebih sedih lagi saat tahu ibuku sendirian di rumah, saat ayah dan kakakku kerja. Dulu sewaktu masih SMA tentu masih ada aku yang menemani beliau. Tapi, sekarang? Ibuku sendirian di rumah..


Aku menulis catatan ini untuk Ibuku. Aku bangga pada beliau. Aku tahu aku salah saat melontarkan kata-kata yang tidak pantas untuk didengar. Aku ingin catatan ini sebagai pengingat untuk diriku, bukan aku pamer akan ke-sok-ahlianku dalam menulis. Aku ingin memotivasi banyak orang untuk lebih menyayangi Ibu mereka semua. Bukan, aku juga ingin memotivasi diriku sendiri untuk lebih menyayangi ibuku, lebih menghargai beliau.

Aku berharap beliau mempunyai umur yang panjang, masih bisa melihatku mengenakan baju wisuda, menyaksikan saat aku sukses dengan pekerjaanku dan berhasil menggapai cita-citaku, masih bisa melihatku bahagia di hari pernikahanku, bahkan mungkin saat kelahiran anakku. Mungkin berlebihan jika aku membayangkan terlalu jauh, tapi aku sama sekali tidak bisa membayangkan beliau tidak ada di sisiku.. Bisakah kalian?


Untuk kalian yang telah kehilangan Ibu kalian, doakan beliau, agar senantiasa dijaga oleh Allah di 'sana'. Aku yakin, walaupun ibu kalian tidak ada lagi di dunia ini, namun kasih sayang dan ketulusannya masih terasa untuk kalian. Doakan beliau, ingat beliau, cukup. Beliau akan tenang di sana.


Selamat hari Ibu untuk Ibuku, untuk ibu kita semua. Semoga Ibu selalu diberi kesehatan, keselamatan, perlindungan dan rezeki oleh Allah. Dan semoga aku bisa menjadi anak yang lebih berbakti untuk Ibu. Sekali lagi, Selamat Hari Ibu..

Selasa, 14 Desember 2010

Emma Charlotte Duerre Watson

Emma Charlotte Duerre Watson (lahir di Paris, Perancis, 15 April 1990; umur 20 tahun) adalah seorang aktir Inggris yang memainkan peran Hermione Granger dalam film Harry Potter. Emma Watson adalah anak dari pasangan pengacara Chris dan Jacqueline Watson yang sekarang telah bercerai. Ia mempunyai adik laki-laki bernama Alex. Dia menghabiskan tahun-tahun awalnya di Paris, Perancis dan Oxford, Inggris. Semasa sekolahnya, Watson mengikuti Dragon School, sebuah sekolah persiapan swasta, hingga Juni 2003.

Sebelum perannya di film Harry Potter, pengalaman beraktingnya sangat sedikit. Selain sekolah, aktivitasnya antara lain menulis sebuah puisi, ia pernah mengikuti sebuah kompetisi puisi. Saat berumur tujuh tahun, ia menang peringkat pertama untuk tingkat seusianya. Emma adalah seorang gadis yang pintar dan ramah. Ia tinggal bersama ibunya sejak kecil sedangkan adiknya Alex Watson tinggal bersama ayahnya.
Penampilan Watson pertama kali di TV adalah sebagai anak terbaring di tempat tidur di Rumah Sakit Norwich di dalam film berjudul Knowing Me, Knowing Yule.
Emma memulai akting sebagai Hermione Granger di Harry Potter and Sorcerer's Stone pada tahun 2001. Aktingnya banyak mengundang perhatian banyak orang. Setelah itu Emma melanjutkan film Harry Potter yang selanjutnya.
Pada tahun 2009, Emma akan bermain pada film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 1. Yang sebelumnya, sempat ada rumor Emma tidak akan memainkan film Harry Potter selanjutnya setelah bermain di Harry Potter and the Order of the Phoenix. Dan tanggal 17 April 2009, film Harry Potter and the half blood prince akan diputar di bioskop-bioskop Indonesia
Sejak tahun 2008, Emma sering diincar majalah-majalah untuk menjadi Covergirl. Seperti majalah Flare (November 2008), Sunday Times Style (Desember 2008), VS. Magazine, dan Italian Vogue. Emma dikabarkan sempat disukai oleh Robert Pattinson lawan mainnya dalam film Harry Potter yang berperan sebagai Cedric Diggory.

Rupert Alexander Grint

Rupert Alexander Grint lahir di Watson-at-Stone, Hertfordshire, Inggris, 24 Agustus 2988 (sekarang umur 22 tahun) adalah seorang aktor berkebangsaan Inggris yang dikenal karena perannya sebagai Ron Weasley dalam film-film Harry Potter.

Grint dilahirkan di Watton-at-Stone, Hertfordshire, merupakan sulung dari lima bersaudara. Ayahnya, Nigel Grint, adalah seorang pedagang memorabilia, dan ibunya, Jo (Parsons) adalah seorang ibu rumah tangga. Ia mempunyai seorang adik laki-laki, James, dan tiga adik perempuan: Georgina, Samantha, and Charlotte. Sebelum memperoleh perannya dalam film Harry Potter, dia hanya tampil untuk berperan dalam pertunjukan sekolah dan kelompok teater lokal, Top Hat Stage School. Ketika kecil, dia pernah berperan sebagai seorang ikan dalam pertunjukan yang berdasarkan pada kisah Bahtera Nuh.

Mengaku sebagai seorang fan dari seri buku Harry Potter, Grint muda tertarik untuk mendapatkan peran dalam seri film. Untuk audisi, dia mengirim video buatannya sendiri, yang di dalamnya ia berpakaian seperti guru dramanya, sambil memberikan alasan tentang keinginannya yang sangat besar untuk mendapat peran dan memenangkan casting tersebut.

Setelah menyelesaikan film perdana Potter, Harry Potter and the Philosopher's Stone (dirilis di Amerika Serikat sebagai Harry Potter and the Sorcerer's Stone), dia berperan dalam film komedi Inggris, Thunderpants sebagai Alan A. Allen (2002). Pada tahun 2002, 2004, 2005, dan 2007, dia kembali berperan sebagai Ron Weasley dalam sekuel Potter, Harry Potter and the Chamber of Secrets, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban, Harry Potter and the Goblet of Fire dan Harry Potter and the Order of the Phoenix.

Grint juga berperan dalam kisah remaja Driving Lessons bersama Laura Linney dan Julie Walters (yang memerankan Mrs. Weasley dalam sebagian besar film Harry Potter), yang telah dirilis pada musim panas 2006.

Ia juga dikenal dalam pengisian suara radio dan televisi, dia muncul sebagai Nigel Molesworth dari serial Baggy Trousers untuk BBC Radio and voiced Peter Pan in a BBC documentary.

Pada 9 Juli 2007, Grint dan rekannya, Daniel Radcliffe dan Emma Watson membuat cetakan tangan, kaki, dan tongkat sihir mereka di depan Grauman's Chinese Theater di Hollywood.

Ketika menyutradarai Prisoner of Azkaban, Alfonso CuarĂ³n dilaporkan memperoleh kesan yang kuat bahwa Grint "sepertinya akan menjadi bintang masa depan setelah keluar dari trio Hogwarts".

Pada Juli 2004, Grint lulus dari Richard Hale School, dan mengambil pelatihan GCSE di antaranya dalam bidang seni dan bahasa jerman. Ketika sedang tidak bekerja, dia suka untuk belajar mengendarai unicycle, menggambar, dan bermain golf. Seperti Ron Weasley, dia juga mengaku bahwa ia takut terhadap laba-laba.

Dengan penghasilannya dari serial Harry Potter, Grint membeli sebuah van es krim, dan menyatakan sambil bercanda bahwa jika kariernya jatuh setelah seri ketujuh berakhir, paling tidak ia masih memiliki van tersebut.