Senin, 22 November 2010

My Great Weekend !

Aku baru saja mengalami weekend yang menyenangkan. Kenapa? Karna jarang sekali aku bisa menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabatku sejak SMA, mengingat sekarang kami semua kuliah di tempat yang berbeda. Aku di ITS, Uul di Unair, Depi di UM dan Nadh di UB.
Aku mengawali weekend menyenangkan ini bersama Uul. Sabtu sore, aku jemput dia di rumahnya di Jalan Pahlawan, langsung capcus menuju McD. Kebetulan Uul lagi pengen makan kentang. Okelah, aku juga lagi kangen ama itu mahluk. Walau sama-sama kuliah di Surabaya, namanya mahasiswi pasti gak seluang kayak SMA. Apalagi perbedaan jadwal kuliah, agak susah juga mencocokkan waktu-waktu luang kita berdua. Di McD, kita cerita ngalor-ngidul. Uul cerita tentang Chendra, pacarnya, sedangkan aku cerita tentang pacar baruku (ehm), Anton.

Eh, pas aku baru aja mau pulang ke rumah, si Nadh sms minta kumpul. Zzz, udah mulai malam, lagian aku gak mau jadi anak durhaka ninggal Umiku sendirian di rumah. Aku gak ada niat kumpul malem minggu kemarin soalnya sebelumnya Depi juga bilang dia lagi nonton ama pacarnya, Udin. Jadi, menurutku pasti agak susah kalo dia minta ijin lagi buat keluar malem minggunya.

Akhirnya kita sepakat buat kumpul hari Minggunya. Nadh tapi gak bisa ikutan (lagi-lagi). Calon ibu dokter ini punya rencana lain, nonton Harpot. Maklum lah ya, di Malang pasti lama deh premiere-nya :P
Aku, Uul dan Depi janjian ketemuan di Ramayana. Ya ya, Gresik gak punya Mall saudara-saudara. Yang ada cuman Ramayana. -____-
Kita fotobox di Ramayana. Sumpah heboh abis.


Puas fotobox (dengan pose-poseku yang cantik semua tentunya), kami bertiga meluncur ke depan Perumahan Petro, beli es nona. Lumayaaan enaaak. Kita cukup lama 'terperangkap' di tempat itu soalnya di luar lagi hujan.

Ada yang menarik. Di deket kita ada rombong jualan batagor & siomay gitu, ada tulisan MANG UDIN. Ngakak deh kita. Aku iseng moto-moto Uul & Depi dan dapat pose Depi lagi 'ngowoh' gitu. Akhirnya aku edit seperti di bawah ini :

Hehehe, iseng abis.

Sebenernya yang kita omongin banyak banget dan mungkin masih pengen cerita lebih banyak lagi. Tapi apadaya, terhalang oleh waktu yang sempit. :(

Terimakasih sudah meluangkan waktunya sahabat-sahabatku. Aku kangen kalian semua, kangen masa-masa SMA kita pas kelas 12. Persahabatan yang cukup unik, soalnya nomor absen kita urut siih! Haha. Nadh (22), Uul (23), Depi (24) dan aku (25). Berkat nomor absen yang urut ini, entah beruntung apa apes, kita berempat duduk di deretan terdepan waktu Ujian Nasional (UN). Haha, tapi tetep kompak :)

Semoga persahabatan ini kekal abadi sampai nenek-nenek. Amiin.

Wassalam.
:*

Jumat, 19 November 2010

Siapa Bilang Kami Lemah?

"Wanita itu bikin susah, lemah, apa-apa nangis, bikin males aja"


Tunggu. Siapa yang bilang kami seperti itu? Apa ada yang salah dengan sebuah tangisan? Tangisan bukan berarti kami itu kaum yang lemah. Itu adalah salah satu bentuk pelampiasan kami, agar hati kami kembali tenang. Sama seperti kalian, yang melampiaskan kekesalan kalian atau kekecewaan kalian dengan sebatang rokok atau lebih, dengan secangkir kopi, dan masih banyak lagi. Jadi, jangan menilai kami lemah hanya karna sebuah tangisan, karna sesungguhnya kami kuat.


Saat kalian melakukan kesalahan, entah itu disengaja ataupun tidak kalian sengaja, mulai dari kesalahan kecil sampai kesalahan besar seperti berselingkuh, kami dengan besar hati mengatakan : iya, aku maafin. tapi, aku mohon lain kali jangan seperti ini lagi ya? jaga perasaanku. aku sayang kamu. Kami tersenyum kepada kalian, meyakinkan kalian bahwa kami baik-baik saja, tapi sebenarnya di dalam hati ini sudah meraung-raung tidak karuan. Bahkan sepertinya senyuman yang kami berikan juga sekaligus meyakinkan diri kami sendiri bahwa semuanya baik-baik saja.


Kesempatan kedua kami berikan secara cuma-cuma kepada kalian. Padahal, kalau boleh jujur seperti di atas, hati kami sedih dan perih saat kepercayaan yang kami berikan kepada kalian, orang yang kami sayangi, justru malah menyia-nyiakannya. Namun, mungkin itulah yang dinamakan dengan kekuatan cinta, yang mampu menyulap tajamnya pisau menjadi selembut kapas.


Tapi apa? Seperti sebuah film yang diputar berulang kali di bioskop Trans TV, lagi-lagi, kesempatan kedua yang kami berikan secara cuma-cuma kepada kalian, kalian sia-siakan. Dan dengan mudahnya kalian hanya mengucapkan : maaf. Tidak tahukah kalian bahwa hati kami sudah teriris lebih dalam lagi dari sebelumnya? Tanpa sepengetahuan kalian, kami menangis malam itu. Semua tugas sekolah/kuliah kami pun terbengkalai, makanan yang disiapkan orangtua kami pun tidak kami sentuh. Begitu besarnya pengaruh kalian terhadap hidup kami, tapi yang ada kalian malah menghancurkan hidup kami.


Kami memang menangis, tapi, kami masih kuat! Tangisan hanyalah bentuk pelampiasan kekecewaan kami pada kalian. Dan ketiga kalinya, kami berikan kesempatan untuk kalian. Untuk kalian berubah. Kami usap airmata yang menetes di pipi, meyakinkan diri kami sekali lagi, bahwa semuanya akan berjalan baik-baik saja. Kami menghela nafas sejenak, menata hati yang sudah menunjukkan retak-retak di sekujur bagiannya dan tersenyum (lagi) kepada kalian. Mulai membicarakan hal-hal lain yang sejujurnya hanya ingin mengalihkan perhatian kami dari kesalahan-kesalahan yang kalian lakukan.


Tapi seharusnya dari awal kami menyadari, bahwa kalian tak akan pernah mengerti tulusnya kasih sayang dan cinta yang kami beri, karna lagi-lagi, kalian menyalah-gunakan kepercayaan kami. Ini bukan lagi sekedar film lama yang diputar berulang-ulang di Trans TV, tapi sudah seperti kaset rusak yang menampilkan sebuah adegan itu-itu saja, dan parahnya kaset itu tak bisa kami keluarkan dari dvd.


Kami menangis untuk kesekian kalinya. Kami kira kami akan hancur, tapi ternyata tidak, kami masih bertahan. Kami merenungkan segala sesuatu yang telah terjadi, mulai dari awal pertemuan kami dengan kalian, masa-masa indah kami dengan kalian sampai masa-masa suram kami dengan kalian. Kami mulai menimbang-nimbang, mengukur, segala kebaikan dan keburukan kalian. Sampai akhirnya kami menemukan suatu fakta, bahwa timbangan keburukan kalian lebih berat daripada kebaikan kalian.


Kami memang mencintai kalian, tapi kami tidak akan membiarkan cinta membutakan mata kami dari keburukan-keburukan kalian. Kami bangkit, mencoba membuka lembaran baru, menanti sosok lelaki yang lebih baik dari kalian, yakin bahwa Tuhan tak pernah tidur dan akan mendatangkan jodoh yang baik untuk kami.


Jadi, siapa bilang kami lemah? Salah jika kalian meremehkan kami hanya karna kami suka menangis. Tak sadarkah kalian, kami menangis karna siapa? Karna kelakuan kalian. Kalian boleh kuat secara fisik, tapi kami kuat melalui hati. Siapa yang bertahan bersama kalian, meskipun berulang kali kalian sakiti? Kami! Betapa kuatnya hati kami bukan?


Tapi maaf, kami punya batas kesabaran. Jika suatu saat ada salah satu dari kami pergi dari kehidupan kalian, dia bukannya lemah, tapi dia cukup kuat untuk meninggalkan kenangan-kenangan indah kalian berdua dan lebih memilih untuk menanti datangnya sosok lelaki yang lebih baik dari kalian.

Apa kalian melupakan sosok penting dalam kehidupan kalian yang termasuk dalam kaum kami? Lupakah kalian, kalian mempunyai seseorang bernama Ibu, Bunda, Umi, Mama, atau sebutan lainnya yang kalian gunakan untuk memanggilnya? Bukankah beliau sosok yang kuat? Dengan sabar menghadapi berbagai kenakalan kalian, dengan cemas menasehati kalian yang seringkali kalian menganggapnya cerewet?

Tapi, bukankah beliau kuat? Di balik pekerjaannya yang berat tiap harinya, beliau masih sempat mengurus kalian, tak pernah mengeluh sedikit pun. Jika beliau sedang jalan-jalan di sebuah pertokoan dan melihat roti kesukaan kalian, anak lelaki mereka, bukankah beliau akan dengan senang hati membelikan dan memberikannya pada kalian begitu tiba di rumah?


Jadi, sekali lagi, siapa bilang kami kaum yang lemah?

Kamis, 18 November 2010

Bye Hewan Kecil !

Siang-siang gini, abis pulang kuliah, aku sudah dikejutkan dengan kehadiran satu ekor hewan kecil tepat di depan pintu kamar kosku. Aku sedikit, emh oke, sangat terkejut dengan kehadiran sesosok hewan kecil itu.

Cukup lama aku terdiam di depan kamar kosku, mengamati hewan kecil itu. Aku lihat dari ujung kepala sampai ujung kaki (kayak manusia aja), aku kemudian mengambil satu kesimpulan, bahwa hewan kecil yang tiba-tiba memberiku "surprise" siang-siang ini adalah anak kelelawar. Ada yang udah pernah lihat anak kelelawar? Well, mirip-mirip tikus gitu sih kulitnya. Tapi bedanya, ini 'tikus' gak bisa lari kesana-kemari dengan gesitnya, cuman tergeletak tak berdaya di lantai depan kamar kosku.

Aku bimbang, antara mencoba mengusirnya atau lapor ke orang kos. Tapi takutnya entar malah diketawain, segendut ini takut ama hewan kecil kayak gitu? Malu dong! --' Gimana ya, aku takut aja gitu. Gimana kalo ternyata dia bisa terbang terus mendarat di mukaku, mencakar-cakar wajah manisku (ehem)? Gak rela dong! Aku yakin kalian pasti juga gak rela kemanisan wajahku hilang begitu saja. Gak elit pula 'kan? Misal :

Temen : Eh, kok muka kamu lecet-lecet gitu? Abis ngapain?
Aku : Oh, kemarin abis dicakar ama anak kelelawar.
Temen : Oh .. Eh, anak kelelawar kayak gimana sih?
Aku : ....

Mungkin seperti itu nanti jika benar-benar kemanisan wajahku hilang dan tragedi 'cakar anak kelelawar' benar-benar terjadi.

Anyway, akhirnya aku memberanikan diri menyodok-nyodok itu hewan kecil pake sapu. Baru aku sodok bentar, udah bunyi "ciiit ciiit". Bumi gonjang-ganjing, aku kaget ! Aku terdiam seketika. Itu hewan kecil ikut-ikutan terdiam. Mmh, berarti hewan kecil ini gak bisa terbang.

Tapi, aku udah terlanjur basah, eh, terlanjur takut, jadinya aku dengan mengumpulkan segenap keberanianku yang masih tersisa, melangkah pelan-pelan melewati hewan kecil itu dan 'tadaaaaaa' aku udah berada di kamar kos. Aku intip dari pintu kamarku, itu hewan kecil masih nangkring di depan pintu kamar.

Ya Allah gusti, apa yang ada di pikiran hewan itu? Sekarang aku tahu kalau yang suka aneh-aneh bukan cuma anak kecil (manusia) tapi juga anak kelelawar. Tidakkah dia tahu kalau dia tetep nangkring di situ, resiko kecelakaan kerja akan semakin besar? Misal aku tidak tahu dia masih di situ, gimana kalo aku nginjek dia sampai mati? Kasian kan? Mmh, anak kelelawar itu benar-benar belum belajar arti sebuah kehidupan (lebay).

Untuk mencegah itu semua terjadi, aku menelpon 911. Eh, enggak ding. Aku sms mbak kosku yang ada di bawah. Aku ceritain ada hewan kecil kesasar di depan pintu kosku dan gak tahu arah pulang ke rumahnya. Mbak kosku pun membalas : oke dek, nanti aku sapu deh itu hewan.
Dan gak sampe memakan waktu lama, mbak kosku sudah membereskan hewan kecil itu. Hewan kecil itu ditelponin taksi, ditanya alamat rumahnya dimana, diantar deh ama pak supir taksi.
--'
Enggak ding, hewan kecil itu nasibnya berakhir di sebuah tempat sampah. Mungkin sekarang dia sudah telpon 911 ala kelelawar biar ditolong.

Aku sangat berterimakasih sekali kepada mbak kosku karna berkat jasa-jasanya siang ini, saya dapat tidur siang tanpa kepikiran seonggok hewan kecil yang nyasar di depan kamar.

Oya, masih penasaran ya gimana rupa anak kelelawar? Sayangnya, tadi aku gak sempet fotoin dia. Aku menjaga privasinya, aku gak mau emaknya besok pagi marah-marah ke dia gara-gara fotonya jadi headline koran Kelelawarpos. Tadi nyoba browsing gambar anak kelelawar, yang ada malah jadi pengen muntah. Tapi, kalo anak kelelawarnya kayak gini lucu kali ya?

Anyway, inilah secuil kisahku bersama anak kelelawar. Ikuti kisahku selanjutnya saat berpetualang bersama Nyambik ya?

Wassalam.
:*

Sabtu, 06 November 2010

Let's Moving On

Merelakan hubunganmu dengan pasanganmu yang sudah lama terjalin sangatlah sulit. Ini wajar, mengingat telah banyak kenangan-kenangan indah yang telah kalian lalui bersama.

Bagaimana romantisnya dia tiba-tiba muncul di depan rumahmu, hanya dengan mengirimkan sebuah pesan singkat : keluar ya. aku di depan. Padahal kamu baru bangun dari tidurmu, rambutmu berantakan dan awut-awutan, apalagi wajahmu yang masih kusam.

Bagaimana romantisnya kalian, berboncengan bersama, diguyur hujan, lalu karena keadaan yang tak memungkinkan, kalian berteduh sebentar. Melihat dirimu menggigil kedinginan, dia meminjamkan jaketnya, menyampirkannya ke pundakmu, memelukmu erat hingga rasa dingin yang menyergapmu hilang.

Bagaimana romantisnya dia, tiba-tiba muncul di hari jadi ke-100 kalian, masuk ke dalam kelasmu, membawa seikat bunga mawar merah, hanya untukmu seorang, membuat teman-teman sekelasmu kagum dan sekaligus merasa iri padamu, berharap mereka ada di posisimu saat itu.


Dan berbagai momen-momen romantis lainnya yang aku yakin akan sulit bagi kalian untuk melupakannya.


Tapi apakah semua momen-momen indah itu masih berharga, ketika kalian tahu berbagai kebohongan yang telah disembunyikannya darimu?

Bagaimana perasaanmu saat tahu bukan hanya kamu yang dia sms : Goodnight, my princess. Sweet Dreams. setiap malam sebelum kamu tidur?

Bagaimana perasaanmu saat tahu bukan hanya tanganmu yang dia genggam dan dia cium dengan sepenuh hati?

Bagaimana perasaanmu saat tahu dia sedang berbohong padamu bahwa HP-nya mati dan kamu tidak bisa menghubunginya, padahal dia sedang menghabiskan waktu bersama wanita lain?


Dan berbagai kenyataan-kenyataan pahit yang terbongkar satu demi satu. Masih berhargakah momen-momen indah yang kalian miliki bersama?

Awalnya, kamu dengan lapang dada memaafkan segala kebohongannya dan memberikan dia kepercayaanmu lagi. Kamu begitu yakin dia bisa berubah. Tapi, apa yang terjadi kemudian? Dia terus-menerus membuat kesalahan yang sama, mengkhianati kepercayaan yang telah kamu berikan, membuatmu harus merasakan sakitnya cinta berulang kali, dan hingga akhirnya kamu kebal dengan yang namanya sakit hati. Kamu kebal akan segala kelakuannya, memilih bertahan dengan memegang teguh momen-momen indah kalian.


Tapi tunggu dulu, apakah itu yang dinamakan cinta? Memang benar kamu mencintainya tulus, tapi yang dipertanyakan sekarang adalah, apakah dia juga tulus mencintaimu? Sedikit mengingat kembali ke belakang, di saat kamu mau menjadi pacarnya, bukankah kamu ingin merasakan senangnya pacaran? Senang karna adayang menjagamu? Senang karna nantinya akan ada yang menggenggam tanganmu, memelukmu di saat kamu ketakutan? Sekarang apa yang kamu dapat? Masih tetapkah kamu merasa senang setelah semua pengkhianatannya padamu?


Jangan biarkan momen-momen indah itu membuatmu bertahan dengan orang yang sama sekali tidak menghargaimu. Jangan pernah berpikir bahwa kamu tidak akan pernah merasakan momen-momen indah itu lagi. Bukannya saat kamu menemukan orang yang lebih baik dari dia adalah hal yang lebih indah? Kamu tak akan pernah merasa sakit hati lagi. Kamu akan mengalami momen-momen yang pasti seribu kali lebih indah dengan pasanganmu yang baru daripada mantanmu, orang yang selalu membuatmu sakit hati?


Buat yang lagi ada di posisi ini, please moving on. Masih banyak orang baik di luar sana. Jangan merusak dirimu dengan tangismu, padahal ada orang baik di luar sana yang ingin melihat keindahanmu. :)

*sekedar info, momen2 pahit dan manis yang aku sebutin di atas itu ngarang kok. maaf kalo ada yang mirip dengan pengalaman kalian. :)

Jumat, 05 November 2010

Indahnya Persahabatan

Kamu tak akan pernah bisa membayangkan sebelumnya, saat pertama kali bertemu seseorang, seseorang yang kamu anggap biasa, yang sama sekali tidak memukaumu, justru kelak akan menjadi sahabatmu.

Diawali dengan perkenalan, tanpa kita sadari kita semakin dekat dengan teman baru kita, semakin berani membeberkan segala rahasia yang kamu punya, karna kamu merasa: "dia orang yang tepat. aku percaya dia bisa menjaga rahasiaku." Dari rahasia-rahasia kecil, sampai akhirnya rahasia-rahasia besar yang semakin berbahaya jika orang lain mengetahuinya.

Persahabatan itu adalah menjadi satu, satu kesatuan. Yang tak akan pernah pecah, seberat apapun cobaan persahabatan, sekeras apapun orang-orang di luar sana yang iri dengan persahabatan kalian, dan berusaha menghancurkannya.

Sahabat itu ibarat pegangan tangan di bis-bis kota. Di saat kamu tak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri di sepanjang perjalanan. Perjalanan yang seringkali tak mulus, melewati berbagai hambatan, goncangan yang hampir saja membuatmu jatuh. Tapi, kamu berpegangan. Kamu berpegangan dengan sahabatmu. Sehingga sekuat apapun orang lain membuatmu jatuh, kamu tak akan pernah jatuh karna kalian saling berpegangan dan menjaga satu sama lain. Tidakkah kalian menyadari itu?

Bagaimana perasaanmu jika sahabatmu datang kepadamu dalam keadaan yang sangat buruk. Wajahnya kusut, matanya sembab, dia menangis padamu, dia bercerita padamu tentang apa yang baru saja dia alami. Kamu berusaha mencerna setiap kata-kata yang keluar dari bibir sahabatmu, tapi itu sia-sia karena dia bercerita sambil dia menangis yang justru semakin membuat tidak jelas setiap kata-kata yang keluar. Tapi, kamu tahu bagaimana perasaan sahabatmu. Sahabatmu butuh kamu. Yang bisa kamu lakukan saat itu hanyalah memeluk dan berusaha menenangkan sahabatmu.

Kamu kira sahabatmu sudah kembali normal dan tak bersedih lagi, tapi kamu salah, setiap malam dia masih saja menangisi masalahnya. Dan akhirnya kamu tidak tahan. Kamu berpura-pura marah kepadanya, semata-mata karna kamu tak ingin melihat orang yang kamu sayangi, orang yang lebih berhak atas kebahagiaan, bersedih dan menyia-nyiakan hidupnya. Hidupnya yang sebenarnya jauh lebih indah jika diisi dengan senyuman dan tawa.

Bicara tentang senyuman dan tawa, pasti kalian ingat bagaimana bahagianya kalian menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat kalian? Membunuh waktu yang membosankan? Melakukan hal-hal konyol yang membuat kalian tertawa bersama dan tak bisa berhenti sampai akhirnya menangis gara-gara kalian tertawa terus?

Dan saat rencana konyol kalian berhasil, kalian merayakannya bersama? Betapa indahnya, ya?

Bagilah mimpi-mimpi kalian dengan sahabat-sahabat kalian. Untuk mencapai mimpi-mimpi itu membutuhkan motivasi, usaha dan doa yang besar. Saat motivasi kalian turun, selain keluarga, siapa lagi yang bisa menyemangati kalian kembali? Sahabat. Dia akan membantumu mewujudkan mimpi-mimpimu. Berlari bergandengan bersama menyambut masa depan kalian yang penuh dengan mimpi-mimpi kalian yang terwujud. Membayangkan itu semua, pasti indah..

Dan sampai akhirnya kalian harus menempuh jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Menikah. Aku pribadi, ingin di saat aku menikah kelak, aku bisa membagi kebahagiaanku bersama sahabat-sahabatku. Dia hadir di pernikahanku, mengecup pipi kanan dan kiriku, memberikan selamat, tersenyum bahagia melihatku gembira bersama suamiku kelak, berfoto bersama dan akhirnya foto itu akan aku pajang di dinding rumah dan akan memamerkannya pada anak-anakku kelak. "Yang cantik itu sahabat Bunda, sahabat Bunda dari Bunda masih kecil sampai sekarang"

:)


Aku benar-benar berharap, persahabatanku saat ini, persahabatan kita semua saat ini, akan tetap bertahan selamanya, bahkan sampai kita sudah jadi nenek-nenek. Setia itu bukan hanya pasangan kita, tapi sahabat kita juga harus setia. Iya 'kan? Betapa indahnya memiliki sahabat. Bersyukurlah kita memiliki mereka.


Notes ini buat sahabat-sahabatku. Aku ingin mereka tahu, di balik kekakuanku, di balik sikap diamku, aku sayang mereka.

Kamis, 04 November 2010

Kamis Sore di Toko Delia

Hello world!
(Gak banget --')

Aku baru aja nyampe' kos nih. Dari tadi sore sampe malem ini tadi, nemenin sahabatku, Gori, nyervis BB-nya yang lagi rewel ke Delta (Plaza Surabaya). Anyway, Gori ini dipanggil Gori bukan berarti dia kayak Gorila loh ya. Kamu itu yang kayak gorila (timpuk sandal). Hehe, bukan. Gori itu dari namanya: Gloria Kristy Rhani. Berhubung manggil Glori belibet gak jelas gitu, jadi "L"-nya diilangin jadi Gori deh. Ini anak manis banget deh. Unyuuu :3

Gloria Kristy Rhani
Balik lagi ke masalah Delta. Nah, sampailah kita ke toko Delia (kalau gak salah) dan ada cece-cece lumayan cantik di situ. Beberapa saat setelah curhat (baca:menjelaskan kronologis kejadian bagaimana BB-nya si cantik Gori bisa rusak), si koko datang dan mengotak-atik BB-nya Gori. Dicoba buat connect ke laptop susah. Ada mungkin hampir satu jam aku dan Gori ada di toko Delia. Sampai akhirnya Gori setuju buat menata ulang BB-nya dan kemudian aku & Gori "diusir" (baca: menunggu sambil jalan-jalan).

Okelah, akhirnya kita muter-muter geje di Delta dan sempat menghabiskan waktu bersama (sumpah so sweet banget kalo ama pacar, tapi ini ama si Gori. zzz) di HokBen. Ngomong-ngomong HokBen, gak tau kenapa, tiap aku & Gori keluar buat jalan-jalan, pasti makannya di HokBen. Sumpah, kayak ada daya tarik tersendiri dari HokBen yang menarikku dan Gori untuk makan di dalamnya. Mau tahu apa? Haha, tentu saja Paket Hematnya yang cuman 11ribu itu. (penulisnya ini orang kere. maaf ya)

Ini paket hemat 1. (masih ada 2, 3 dan 4)

Udahlah, lupakan masalah HokBen. Intinya, aku dan Gori muter-muter gak jelas di Delta dan Kokonya belum telpon-telpon apa BB-nya Gori udah kelar apa belum. Akhirnya, jam setengah 6an, aku dan Gori balik ke toko Delia (aku masih penasaran, bener gak sih nama tokonya ini, *sigh), dan surprisee, hampir sejam muter-muter geje, BB-nya ternyata belum diapa-apain karna belum bisa connect ke laptop.

Oke, aku dan Gori masih sabar dan akhirnya memilih KFC sebagai pelampiasan bokong kita yang capek gara-gara jalan-jalan gak jelas. Aku yakin, orang-orang di toko-toko yang kita lewatin pasti sampe hafal. Mirisnya, aku dan Gori gak bawa belanjaan apa-apa. zzz. Orang kere ternyata. *sigh

Jam 7 kurang, balik lagi deh ke toko Delia dan masih belum ada hasil. Nihil. Nol besar. Nol kecil. (Eh, itu TK ya?). Pokoknya BB-nya Gori masih tergeletak tak berdaya di depan Cecenya. Mana laptop Kokonya juga bermasalah pula! Zzz. Akhirnya aku dan Gori diajak ke toko Delia yang satunya dan menunggu cukup lama di situ. Sampai akhirnya, laptop Kokonya sudah bisa dan giliran BB-nya Gori yang bawel. Kemudian, Gori harus dihadapkan kenyataan pahit kalo BB-nya gak bisa ditata ulang yang otomatis jalan satu-satunya adalah diformat. Zzz, udah kontak BB & BBM ilang, aplikasi-aplikasi lainnya pun ilang. Karna diburu tugas yang belum dikerjain dan datanya ada di BB, Gori pun pasrah. Dan, taraaaa, BB Gori serasa BB baru boook. Fresh from the oven. Hehe, yang tabah ya sooob :*

Jadi, demikianlah cerita saya untuk hari ini bersama Gori.
Indahnya kamis sore ini..
Indahnya delta..
Indahnya baju-baju, sepatu-sepatu, celana-celana, tas-tas yang ada di toko-toko itu..
Indahnya mimpiku untuk bisa membeli itu semua..
Zzzz...

Goodnight people!
Semoga mimpi indah dan mimpi indah itu artinya memimpikan aku.
See ya!
Wassalam :*