Jumat, 05 November 2010

Indahnya Persahabatan

Kamu tak akan pernah bisa membayangkan sebelumnya, saat pertama kali bertemu seseorang, seseorang yang kamu anggap biasa, yang sama sekali tidak memukaumu, justru kelak akan menjadi sahabatmu.

Diawali dengan perkenalan, tanpa kita sadari kita semakin dekat dengan teman baru kita, semakin berani membeberkan segala rahasia yang kamu punya, karna kamu merasa: "dia orang yang tepat. aku percaya dia bisa menjaga rahasiaku." Dari rahasia-rahasia kecil, sampai akhirnya rahasia-rahasia besar yang semakin berbahaya jika orang lain mengetahuinya.

Persahabatan itu adalah menjadi satu, satu kesatuan. Yang tak akan pernah pecah, seberat apapun cobaan persahabatan, sekeras apapun orang-orang di luar sana yang iri dengan persahabatan kalian, dan berusaha menghancurkannya.

Sahabat itu ibarat pegangan tangan di bis-bis kota. Di saat kamu tak mendapatkan tempat duduk dan harus berdiri di sepanjang perjalanan. Perjalanan yang seringkali tak mulus, melewati berbagai hambatan, goncangan yang hampir saja membuatmu jatuh. Tapi, kamu berpegangan. Kamu berpegangan dengan sahabatmu. Sehingga sekuat apapun orang lain membuatmu jatuh, kamu tak akan pernah jatuh karna kalian saling berpegangan dan menjaga satu sama lain. Tidakkah kalian menyadari itu?

Bagaimana perasaanmu jika sahabatmu datang kepadamu dalam keadaan yang sangat buruk. Wajahnya kusut, matanya sembab, dia menangis padamu, dia bercerita padamu tentang apa yang baru saja dia alami. Kamu berusaha mencerna setiap kata-kata yang keluar dari bibir sahabatmu, tapi itu sia-sia karena dia bercerita sambil dia menangis yang justru semakin membuat tidak jelas setiap kata-kata yang keluar. Tapi, kamu tahu bagaimana perasaan sahabatmu. Sahabatmu butuh kamu. Yang bisa kamu lakukan saat itu hanyalah memeluk dan berusaha menenangkan sahabatmu.

Kamu kira sahabatmu sudah kembali normal dan tak bersedih lagi, tapi kamu salah, setiap malam dia masih saja menangisi masalahnya. Dan akhirnya kamu tidak tahan. Kamu berpura-pura marah kepadanya, semata-mata karna kamu tak ingin melihat orang yang kamu sayangi, orang yang lebih berhak atas kebahagiaan, bersedih dan menyia-nyiakan hidupnya. Hidupnya yang sebenarnya jauh lebih indah jika diisi dengan senyuman dan tawa.

Bicara tentang senyuman dan tawa, pasti kalian ingat bagaimana bahagianya kalian menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat kalian? Membunuh waktu yang membosankan? Melakukan hal-hal konyol yang membuat kalian tertawa bersama dan tak bisa berhenti sampai akhirnya menangis gara-gara kalian tertawa terus?

Dan saat rencana konyol kalian berhasil, kalian merayakannya bersama? Betapa indahnya, ya?

Bagilah mimpi-mimpi kalian dengan sahabat-sahabat kalian. Untuk mencapai mimpi-mimpi itu membutuhkan motivasi, usaha dan doa yang besar. Saat motivasi kalian turun, selain keluarga, siapa lagi yang bisa menyemangati kalian kembali? Sahabat. Dia akan membantumu mewujudkan mimpi-mimpimu. Berlari bergandengan bersama menyambut masa depan kalian yang penuh dengan mimpi-mimpi kalian yang terwujud. Membayangkan itu semua, pasti indah..

Dan sampai akhirnya kalian harus menempuh jenjang kehidupan yang lebih tinggi. Menikah. Aku pribadi, ingin di saat aku menikah kelak, aku bisa membagi kebahagiaanku bersama sahabat-sahabatku. Dia hadir di pernikahanku, mengecup pipi kanan dan kiriku, memberikan selamat, tersenyum bahagia melihatku gembira bersama suamiku kelak, berfoto bersama dan akhirnya foto itu akan aku pajang di dinding rumah dan akan memamerkannya pada anak-anakku kelak. "Yang cantik itu sahabat Bunda, sahabat Bunda dari Bunda masih kecil sampai sekarang"

:)


Aku benar-benar berharap, persahabatanku saat ini, persahabatan kita semua saat ini, akan tetap bertahan selamanya, bahkan sampai kita sudah jadi nenek-nenek. Setia itu bukan hanya pasangan kita, tapi sahabat kita juga harus setia. Iya 'kan? Betapa indahnya memiliki sahabat. Bersyukurlah kita memiliki mereka.


Notes ini buat sahabat-sahabatku. Aku ingin mereka tahu, di balik kekakuanku, di balik sikap diamku, aku sayang mereka.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

quote:
Bagilah mimpi-mimpi kalian dengan sahabat-sahabat kalian.

setuju bgt. mimpi bakal ga berasa kalo cuma disimpen sendiri :D

Rachma I. Lestari mengatakan...

iyaa :)
kita harus cerita ke orang-orang terdekat dengan mimpi kita, karna jika suatu saat kita ada di titik jenuh, akan ada yang menyemangati kita untuk bangkit kembali.
Thanks komentarnya :)

Posting Komentar