Aku tidak tertarik pada Desember, aku masih setia pada November.
Kamu tidak tertarik pada November, kamu segera ingin bertemu Desember.
Aku tidak tertarik untuk mencari tambatan hati lain, hatiku masih setia menyenandungkan namamu.
Kamu tidak tertarik untuk mencari tambatan hati lain, hatimu masih setia menyenandungkan namanya.
Aku tidak tertarik untuk melupakanmu, otakku terlalu jenius untuk menghapus namamu.
Kamu
tidak tertarik untuk melupakanku, otakmu saja tak menyimpan satu
kenangan denganku, penuh dengan kenangan-kenanganmu bersamanya.
Aku
tidak tertarik untuk menyembuhkan luka ini, hatiku terbuat dari baja
asal kau tahu, masih mampu menahan bertubi-tubi jarum yang kau sarangkan
di hati ini.
Kamu tidak tertarik untuk menyembuhkan lukaku, kamu terlalu sibuk menjaga hatinya.
Aku tidak tertarik untuk menghapus namamu dalam kamusku, namamu terlalu indah untuk kuhapus.
Kamu tidak tertarik untuk menghapus namaku dalam kamusmu, namaku terlalu mudah untuk dilupakan dalam kedipan mata.
Aku tidak tertarik untuk menjauhimu, kau bagaikan kutub utara magnet dan aku bagaikan kutub selatan magnet.
Kamu tidak tertarik untuk mendekatiku, aku dan kamu memiliki sisi kutub magnet yang sama katamu.
Aku tidak tertarik untuk mengabaikan senyumanmu kala kita bertemu, lesung pipimu terlalu menggoda untuk kulewatkan.
Kamu tidak tertarik untuk berhenti tersenyum, senyuman yang kau tujukan padanya menembus diriku.
Aku tidak tertarik pada kekasihmu, aku tertarik padamu.
Kamu tidak tertarik padaku, kamu tertarik padanya.
Desember
telah datang, dan aku masih tetap berdiri di sini bersama bayang-bayang
November. Tak akan pernah kuubah perasaan ini, perasaan yang kuyakin
kelak akan berakhir indah bersamanya. #GoodbyeNovember. Thank you for a
little twist in my life, a beautiful twist.
Kalau Memang Mencintai
5 tahun yang lalu