Memberi harapan palsu itu seperti menyusun puzzle-puzzle gambar, yang saat akan menyatu membentuk suatu gambar utuh, namun secara tiba-tiba tertiup angin. Berantakan.
Sesaat kau tampak senang melihat puzzle-puzzle milikmu akan membentuk gambar yang kau inginkan. Tapi sedetik kemudian kesenangan itu musnah, tergantikan oleh kekecewaan yang mendalam melihat puzzle-puzzle mu berserakan tak beraturan.
Seperti kau telah berusaha mendaki sebuah bukit, namun ada orang lain yang mendorongmu jatuh.
Kau terjatuh.
Harapanmu pupus.
Harapan palsu.
Sesaat kau tampak senang melihat puzzle-puzzle milikmu akan membentuk gambar yang kau inginkan. Tapi sedetik kemudian kesenangan itu musnah, tergantikan oleh kekecewaan yang mendalam melihat puzzle-puzzle mu berserakan tak beraturan.
Seperti kau telah berusaha mendaki sebuah bukit, namun ada orang lain yang mendorongmu jatuh.
Kau terjatuh.
Harapanmu pupus.
Harapan palsu.
0 komentar:
Posting Komentar