Kami lalui hari-hari penuh suka dan duka bersama.
Dimana ada dia, di situ ada aku.
Dimana ada aku, di situ ada dia.
Kami bagaikan anak kembar beda bapak dan ibu yang dipertemukan kembali.
Kami berbagi rahasia, mulai dari rahasia-rahasia kecil dan hanya bersifat iseng semata, sampai rahasia-rahasia besar yang pasti gawat jika ada orang lain selain kami berdua yang mengetahuinya.
Ada satu rahasia.
Rahasia yang tak pernah aku beritahu pada orang lain, dan aku yakin hanya aku dan Tuhan yang tahu.
Rahasia yang jika sahabatku mengetahuinya, maka mungkin kata 'persahabatan' di antara kami berdua tak ada lagi.
Aku takut.
Aku kunci mulutku rapat-rapat, lalu kunci itu aku aku lempar ke lautan lepas, agar jatuh ke dasar laut, berkarat di sana.
Tidak akan ada yang bisa mengambil kunci itu, dan aku juga akan tetap mengunci rapat-rapat mulutku.
0 komentar:
Posting Komentar