Genre : Romance
Song : Kahitna - Andai Dia Tahu, Mocca - I Remember
Pertama bertemu dengannya, aku tak merasakan sesuatu yang menarik yang terpancar dari dirinya. Kedua kalinya tak sengaja bertemu dengannya di toko buku itu, cukup membuatku tahu bahwa kami memiliki hasrat yang sama : menulis. Ketiga kalinya bertemu, masih di toko buku yang sama. Cukup lucu, kami mengincar buku yang sama.
Akhirnya, ya, akhirnya dia meminta nomor HP-ku. Aku tak mau terlihat seperti perempuan-yang-gampang-memberi-nomor-HP, jadi aku sedikit jual mahal padanya. Thanks God, dia masih bersikeras mendapatkan nomor HP-ku. Aku tak bisa membayangkan jika akhirnya dia tidak meminta lagi nomor HP-ku.
SMS pertama darinya masuk di HP-ku. Saat aku cek waktu pengirimannya, membuat jantungku berdegup kencang. Dia mengirim SMS pertama bahkan sebelum dia meninggalkan parkiran toko buku itu. Ya, aku tahu. Aku selalu mengecek jam saat bertemu dan berpisah dengannya.
Apa aku belum bercerita tentang nama kami berdua? Ya, namanya Fath, yang dalam bahasa Persia berarti Raja. Dan namaku (maaf aku kurang sopan baru memperkenalkan diri pada kalian) Daria, yang dalam bahasa Persia berarti Ratu. Apakah ini kebetulan?
Pertama, kami memiliki obsesi dan hasrat di bidang yang sama.
Kedua, nama kami cocok satu sama lain.
Ketiga, jika salah satu dari kami memulai pembicaraan, wow, akan susah sekali menghentikannya.
Keempat, kami bersekolah di sekolah yang sama. Memudahkanku untuk bertemu dengannya, tak perlu lagi malu-malu kucing untuk berakting tak-sengaja-bertemu-di-toko-buku.
Kelima, dia sangat romantis! Dan selalu memberi kejutan untukku. Pernah suatu ketika tanpa memberitahuku terlebih dahulu, dia sudah berada di depan rumahku, dengan sekotak cokelat dan seikat bunga mawar merah untukku. Cukup membuatku malu, bukan di depannya, tapi di depan orangtuaku.
Dan masih banyak lagi. Bisa kalian bayangkan bagaimana tertariknya aku padanya? Betapa aku menggilainya?
"Iya, cewek itu yang sedang dekat dengan Fath. Aku tak habis pikir bagaimana bisa mereka berdua bisa sampai sedekat ini. Taruhan, kalau dia jadian dengan Fath, pasti akan menjadi berita paling heboh di sekolah ini,"
Maaf, aku berhenti menulis. Baru saja aku mendengar selentingan pembicaraan adik kelasku, yang berdiri tak jauh dari aku duduk. Menurut kalian, mereka membicarakanku dan Fath bukan? Ya, betapa menggemaskannya kami berdua saat di sekolah. Aku yakin mereka hanya iri padaku bisa dekat dengan teman mereka sampai-sampai membicarakanku seperti itu. Hubungan kami memang sempurna, hanya sedikit kontroversial. Fath adik kelasku. Well, aku tidak mengerti bagaimana bisa hal seperti itu membuat seisi sekolah heboh. Jika cinta sudah berbicara, usia tak jadi masalah bukan?
Song : Kahitna - Andai Dia Tahu, Mocca - I Remember
Pertama bertemu dengannya, aku tak merasakan sesuatu yang menarik yang terpancar dari dirinya. Kedua kalinya tak sengaja bertemu dengannya di toko buku itu, cukup membuatku tahu bahwa kami memiliki hasrat yang sama : menulis. Ketiga kalinya bertemu, masih di toko buku yang sama. Cukup lucu, kami mengincar buku yang sama.
Akhirnya, ya, akhirnya dia meminta nomor HP-ku. Aku tak mau terlihat seperti perempuan-yang-gampang-memberi-nomor-HP, jadi aku sedikit jual mahal padanya. Thanks God, dia masih bersikeras mendapatkan nomor HP-ku. Aku tak bisa membayangkan jika akhirnya dia tidak meminta lagi nomor HP-ku.
SMS pertama darinya masuk di HP-ku. Saat aku cek waktu pengirimannya, membuat jantungku berdegup kencang. Dia mengirim SMS pertama bahkan sebelum dia meninggalkan parkiran toko buku itu. Ya, aku tahu. Aku selalu mengecek jam saat bertemu dan berpisah dengannya.
Apa aku belum bercerita tentang nama kami berdua? Ya, namanya Fath, yang dalam bahasa Persia berarti Raja. Dan namaku (maaf aku kurang sopan baru memperkenalkan diri pada kalian) Daria, yang dalam bahasa Persia berarti Ratu. Apakah ini kebetulan?
Pertama, kami memiliki obsesi dan hasrat di bidang yang sama.
Kedua, nama kami cocok satu sama lain.
Ketiga, jika salah satu dari kami memulai pembicaraan, wow, akan susah sekali menghentikannya.
Keempat, kami bersekolah di sekolah yang sama. Memudahkanku untuk bertemu dengannya, tak perlu lagi malu-malu kucing untuk berakting tak-sengaja-bertemu-di-toko-buku.
Kelima, dia sangat romantis! Dan selalu memberi kejutan untukku. Pernah suatu ketika tanpa memberitahuku terlebih dahulu, dia sudah berada di depan rumahku, dengan sekotak cokelat dan seikat bunga mawar merah untukku. Cukup membuatku malu, bukan di depannya, tapi di depan orangtuaku.
Dan masih banyak lagi. Bisa kalian bayangkan bagaimana tertariknya aku padanya? Betapa aku menggilainya?
"Iya, cewek itu yang sedang dekat dengan Fath. Aku tak habis pikir bagaimana bisa mereka berdua bisa sampai sedekat ini. Taruhan, kalau dia jadian dengan Fath, pasti akan menjadi berita paling heboh di sekolah ini,"
Maaf, aku berhenti menulis. Baru saja aku mendengar selentingan pembicaraan adik kelasku, yang berdiri tak jauh dari aku duduk. Menurut kalian, mereka membicarakanku dan Fath bukan? Ya, betapa menggemaskannya kami berdua saat di sekolah. Aku yakin mereka hanya iri padaku bisa dekat dengan teman mereka sampai-sampai membicarakanku seperti itu. Hubungan kami memang sempurna, hanya sedikit kontroversial. Fath adik kelasku. Well, aku tidak mengerti bagaimana bisa hal seperti itu membuat seisi sekolah heboh. Jika cinta sudah berbicara, usia tak jadi masalah bukan?
0 komentar:
Posting Komentar